Jenis kerajinan dengan karakteristik lokal desain hotel sangat kaya. Peran furnitur di interior tidak bisa diabaikan. Skala, warna, gaya, dan lokasinya harus sesuai dengan konsep desain interior, dan melayani penciptaan suasana, sehingga arsitektur dan karya seni akan saling melengkapi, bukan berjalan dan saling mengimbangi.
Interior hotel adalah seni murni atau karya seni praktis. Selama dilengkapi, faktor bentuk, warna dan teksturnya terhubung dengan banyak faktor di ruang sekitarnya. Bentuk dan ruang dibatasi dan direfleksikan satu sama lain, sehingga menciptakan ciri kedaerahan dari keseluruhan ruang. Setiap karya seni furnishing seharusnya tidak hanya menunjukkan temanya sendiri, tetapi juga berkoordinasi dengan tempat ruang. Hanya dengan cara ini ia dapat mencerminkan keindahan dekoratif dari karakteristik ruang yang berbeda, membentuk suasana lingkungan yang unik, dan memberikan konotasi budaya yang mendalam. Ukuran lipatan dalam ruangan harus memiliki hubungan proporsional yang baik dengan skala furnitur ruang dalam ruangan.
Agen dalam ruangan terlalu besar, sering kali membuat ruangan terlihat kecil dan penuh sesak, menghasilkan rasa depresi dan kusam. Terlalu kecil dapat membuat ruang terlalu kosong. Hubungan antara komponen indoor indoor mencerminkan karakteristik dasar dari desain interior. Oleh karena itu, desain setiap perabot sebagai satu kesatuan atau keseluruhan ruangan tidak dipertimbangkan tanpa mempertimbangkan interaksi warna, pencahayaan, garis, bentuk, pola, tekstur atau ruang dalam komposisinya. Essence Salah satu elemen komposisi ini akan memainkan peran tertentu dalam keseluruhan efek dan membentuk keindahan komposisi.
Oleh karena itu, perhatian kecil akan menciptakan efek artistik yang berbeda. Desain dan penggunaan furnitur perjamuan hotel dapat membuat ruang hotel mekar dalam warna. Perancang tidak akan membiarkan sedikit detail, karena dapat membuat sorotan baru.